Produsen, Konsumen, & Pasar

Perilaku Produsen

Perusahaan selaku produsen mempunyai tujuan bagaimana caranya memperbesar laba dengan menekan seminimal mungkin pengeluaran dalam proses produksi. Perusahaan selaku pelaku ekonomi haruslah selalu mengedepankan kepentingan konsumen (dalam hal ini masyarakat).

Untuk menciptakan perilaku yang sehat tersebut, maka perusahaan selaku produsen haruslah menanamkan hal-hal berikut:

  1. Memberikan keuntungan pada semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
  2. Memberi sumbangan sosial dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) atau ComDev (Community Development).
  3. Menumbuhkan rasa saling percaya dengan para pihak yang terkait dengan perusahaan.
  4. Menghormati aturan main proses produksi dan distribusi.
  5. Mempunyai sikap hormat terhadap lingkungan terutama lingkungan alam di sekeliling perusahaan.
  6. Menghindari praktik-praktik yang tidak etis.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

 

Macam-macam Pasar

Pasar dapat di kelompokan menjadi 4 jenis:

  1. Pasar Barang, Merupakan pasar yang menjual produk dalam bentuk barang
  2. Pasar Tenaga Kerja, Pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan
  3. Pasar Uang dan Pasar Modal, Pasar uang adalah pasar yang mamperjualbelikan mata uang Negara-negara yang berlaku di dunia, sedangkan Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga
  4. Pasar Luar Negri, Pasar yang manggambarkan ekspor impor suatu negara dengan negara lain

Pengertian uang

Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang diterima secara umum. Pengertian alat tukar (medium of exchange) adalah segala hal yang secara luas diterima dalam suatu masyarakat sebagai penukar barang atau jasa. Dengan demikian, komoditas-komoditas yang pernah dipakai seperti gerabah, jagung, gading dan lainnya adalah uang karena pada saat itu diterima secara umum dan dapat disebut uang jika benda tersebut berfungsi sebagai alat tukar dan berlaku secara umum. Syarat-syarat uang adalah sebagai berikut :
1. Harus diterima secara umum
2. Harus memiliki nilai relatif tinggi dibandingkan dengan beratnya.
3. Harus bisa dipecah-pecah tanpa mengurangi nilainya.
4. Tidak mudah dipalsukan dan

Motif memegang uang

Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang / duit dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.

  1.  Untuk kebutuhan Transaksi
  2.  Untuk Berjaga-Jaga
  3.  Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi

kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Sumber & Referensi :

http://www.animers.net78.net/perilaku-konsumen-dan-perilaku-produsen/

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

http://id.shvoong.com/business-management/investing/2076997-pengertian-uang/

http://organisasi.org/alasan-motif-motivasi-seseorang-memiliki-uang-duit-ilmu-ekonomi-keuangan

Permintaan & Penawaran

Pengertian Permintaan & penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

  1. Perilaku konsumen / selera konsumen
  2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
  3. Pendapatan/penghasilan konsumen
  4. Perkiraan harga di masa depan
  5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

  1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
  2. Tujuan Perusahaan
  3. Pajak
  4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
  5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

Harga keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Kesimpulan

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Sumber & Referensi:

http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi

http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan

Ekonomi

DEFINISI EKONOMI

Ekonomi merupakan ilmu yang mengkaji tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh, memilih dan menciptakan kemakmuran. Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

 

MASALAH POKOK EKONOMI

Menurut aliran Klasik : produksi, konsumsi dan distribusi.

1.       Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.

2.       Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.

3.       Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

Menurut aliran modern : masalah tadi selanjutnya diperluas menjadi,

  1. Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).
  2. Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan (how).
  3. Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan (for whom).

Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat dapat mengimplementasikan suatu system ekonomi:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum.

2. Sistem Ekonomi Terpusat

Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat.

3. Sistem Ekonomi Pasar

Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui.

 

 

JENIS SISTEM PEREKONOMIAN YANG ADA DI DUNIA

 

1.      Sistem Ekonomi Tradisional

Ialah sistem ekonomi yang terikat dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai budaya setempat.

Ciri-ciri:

  • Alat produksi sederhana
  • Jumlah barang/jasa rendah
  • Produktivitas rendah
  • Masih barter
  • Kegiatan ekonomi umumnya bidang pertanian
  • Masyarakat sulit menerima perubahan

 

2.      Sistem Ekonomi Kapitalis/Liberal/Pasar

Ialah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul The Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands.

Ciri-ciri:

  • Hak milik perorangan diakui
  • Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi
  • Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar
  • Adanya persaingan bebas Kegiatan ekonomi (produksi, distribusidan konsumsi diserahkan kepada swasta)

Contohnya adalah: Amerika Serikat dan Eropa

 

3.      Sitem Ekonomi Sosialis atau Komando (Etatisme)

Ialah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.  Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital.

Ciri-ciri:

  • Alat-alat dan faktor produksi dikuasai Negara
  • Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara
  • Harga barang/jasa dikuasai pemerintah
  • Hak milik perorangan tidak diakui

Contohnya adalah: Kuba, Korea, Eropa Timur, RRC

 

4.      Sistem Ekonomi Campuran

Ialah gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis

Ciri-ciri:

  • Pemerintah dan dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
  • Negara menguasai sector usaha vital dan mengendalikan perekonomian
  • Swasta/perorangan diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
  • Pemerintah berperan membina dan mengawasi swasta
  • Hak milik perorangan diakui dan penggunaannyatidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum

Contohnya adalah: Afrika, Amerika Latin, Asia

 

 

Sumber & Referensi:

[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

[2] http://yonazfirnando.blogspot.com/2010/06/ilmu-ekonomi-adalah-ilmu-yang.html

[3] http://putracenter.net/2009/01/22/definisi-ekonomi-dalam-islam-menurut-para-ahli/

[4] http://bajirul.wordpress.com/2010/04/04/masalah-pokok-ekonomi/

[5] http://oziekonomi.wordpress.com/materi/materi-kelas-x/masalah-pokok-ekonomi/

[6] http://antyanggarie.blogspot.com/2011/02/jenis-sistem-ekonomi.html

Pentingnya Reward And Punishment dalam Organisasi

  • Tentang Reward And Punishment

Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Tidak hanya dalam dunia kerja, dalam dunia penidikan pun kedua ini kerap kali digunakan. Namun selalu terjadi perbedaan pandangan, mana yang lebih diprioritaskan antara reward dengan punishment?

Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.

Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogies, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik.

 

Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat dari fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam bekerja.

  • Reward And Punishment dalam Organisai

Dalam berorganisai misalnya, pemberlakuan metode Reward And Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat Reward dan Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit (bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang bulu.

Secara teori, penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:

  1. Mekanisme dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
  2. Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
  3. Adaya kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.

Sumber dan Referensi:

(1) http://ipdn-artikelgratis.blogspot.com/2008/09/sistem-reward-dan-punishment-untuk.html

(2) http://groups.yahoo.com/group/AKHI/message/1689

Motivasi

Pengertian Motivasi

Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motivasi tersebut merupakan suatu driving force (tenaga dorong) yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.(1)

Motivasi dapat diartikan sebagai suatu variable perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri suatu individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan, untuk bertingkah-laku ke satu arah tujuan tertentu (J.P. Chaplin)

Motivasi Diri

Memotivasi diri dapat menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dngan memotivasi diri. Dalam hal perkuliahan seorang mahasiswa tentunya harus memotivasi dirinya dalam belajar. Hal-hal yang memotivasi saya untuk berkuliah ada beberapa seperti membuat teman, menimba ilmu demi masa depan kelak, juga untuk membuat orang tua bangga. Dengan melakukan hal-hal tersebut saya berharap kelak orang tua saya akan bangga dengan hasil (prestasi)  yang saya peroleh dalam hal perkuliahan dan ketika saya masuk ke dunia kerja kelak.

 

Referensi:

(1) http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/19/pengertian-motivasi/

Manajemen Konflik

  • Pendahuluan:

Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.[1].

  • Definisi:

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.[2].

Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.[2].

  • Faktor penyebab suatu Konflik:

A. Faktor Manusia.[3].

  1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
  2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
  3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

B. Faktor Organisasi.[3].

  1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
  2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
  3. Interdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antar kelompok.
  4. Perbedaan nilai dan persepsi.
  5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas.
  6. Masalah “status”.
  7. Hambatan komunikasi.
  • Mengelola Konflik:

Untuk mengelola suatu konflik dapat kita lakukan [1],[4] :

  1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
  2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
  3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
  4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
  5. Latihan: Pelatihan yang membantu Anda belajar bagaimana mengelola konflik benar-benar dapat mengurangi kemungkinan perbedaan pendapat spiral di luar kendali. teknik Belajar tentang cara mengatasi dan menangani perbedaan datang jauh ketika situasi timbul.
  6. Kompromi: Kompromi adalah komponen kunci dari manajemen konflik dan resolusi. Karena pendapat dan sudut pandang kebanyakan subjektif, ketika konflik muncul, sering tidak ada sisi yang salah atau kanan konflik. Pendekatan yang baik untuk mengelola konflik adalah mencari solusi kompromi.
  • Pentingnya Manajemen Konflik [1],[4]:
  1. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
  2. Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
  3. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
  4. Memberikan saluran baru untuk komunikasi.Menumbuhkan semangat baru pada staf.
  5. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
  6. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
  • Kesimpulan:

Sudah seharusnya bagi seorang yang ingin menjadi pemimpin memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan mental yang kuat untuk dapat membuat suatu keputusan-keputusan dalam menangani suatu konflik dalam tubuh organisasi. untuk itu seorang peminpin haruslah mengenali hambatan yang menyebabkan konflik tersebut. Disiplinj, Komuniksi yang baik, dan melakukan musyawarah dapat memperkecil dampak negatif dari suatu konflik jika diemplementasikan dengan baik.

Sumber & Referensi :

Pengertian Organisasi Statis dan Dinamis

Sederhana nya Organisasi adalah organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan akhir bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada, atas kesepakatan bersama.[1]. Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, baik Organisasi Statis maupun Organisasi Dinamis.

Dalam arti statis, Organisasi adalah sebagai suatu wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan, dan dalam arti dinamis suatu Organisasi adalah sebagai sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.[2].

Referensi  & Sumber :

Definisi Teori Organisasi

Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terikat dengan peraturan yang ada yang telah disepakati. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. (1).

Pengertian organisasi menurut para ahli :

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama (2).
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (2).
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih(2).
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. (2).

Teori organisasi merupakan studi dimana kita memandang suatu organisasi baik dari segi fungsi dan struktur , dengan meninjau pendapat atau pendekatan untuk mencari pemecahan masalah dalam suatu organisasi dimana para pelaku organisasi berinteraksi satu dengan yang lain nya, yang membentuk suatu system yang saling mempengaruhi sesama pelakunya agar mencapai tujuan yang lebih baik.(1).

Referensi & Sumber :

1. http://www.pasamankab.go.id/index.php/artikel/48-kepemimpinan/156-teori-organisasi-publik-dan-organisasi-a-manajemen-pemerintahan.html

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi